Blogger Template by Blogcrowds

ayoh ayoh...pake' helm for ur savety

nyadar g seh sebernya kita ntu kadang kadang menyepelehkan keamanan diri kita sendiri saat berkendara.g perduli di jalan umun atopun di gang gang kecil deket kompleks ato rumah...nah...buat kamu kamu yang mo aman...nih referensi buat kalian...ya kan kecelakaan siapa yang tahu....just as preventive action guyz....

"Banyak di antara kita yang merasa bahwa jika telah menggunakan helm, maka aman sudah. Padahal sebenarnya tidak demikian. Helm adalah soal teknologi sehingga model, material, hingga dimensi dan beratnya pun bisa memberi pengaruh. Baik pada aspek keamanan, kenyamanan, bahkan prestasi.

Mari kita tinggalkan soal prestasi, karena itu membutuhkan pembahasan panjang yang kurang relevan di sini. Cukup kita ketahui bahwa helm rata-rata pembalap didesain sedemikian rupa agar memiliki alur yang sesuai dengan aerodinamika. Gunanya agar mendukung kecepatan balapan pada MotoGP, memperbaiki aliran udara ke intake pada Formula 1, atau membuat pengendara bisa menyusun strategi dengan baik penuh panel penunjang balapan. Juga cukup kita ketahui bahwa helm mereka sangat ringan sehingga tidak melelahkan dipakai selama waktu balapan yang panjang dan anti benturan sehingga aman saat terjadi kecelakaan.

Pilih yang Aman dan Nyaman


Helm yang baik adalah helm yang aman dan nyaman. Helm yang aman akan memberi perlindungan maksimal. Biasanya helm semacam ini lulus persyaratan DOT (Departement of Transportation) alias standar transportasi Amerika Serikat. Ada juga standar-standar lain seperti untuk Eropa, Jepang, bahkan Indonesia sendiri. Apapun itu, helm yang aman adalah helm yang terbuat dari lapisan cangkang luar yang membungkus seluruh kepala dan menyisakan cukup ruang untuk melihat ke depan. Kita sering menyebutnya helm full face atau cakil. Juga cangkangnya harus lumayan tebal dan anti benturan. Memang sedikit lebih berat, namun untuk helm-helm yang sedikit agak mahal, seperti Arai, Shoe, dan Nolan, produsen menghadirkan kekuatan lebih dengan material yang justru lebih ringan.

Namun demikian, sebagus apapun helm anda, jika ia tidak benar-benar pas pada kepala justru berbahaya. “Helm yang longgar tidak ada gunanya”, demikian slogan-slogan kampanye penggunaan helm di Barat. Baik helm yang digunakan dalam olah raga maupun berkendara akan kehilangan manfaat perlindungannya bila terlepas saat kecelakaan. Semahal apapun harganya dan sebagus apapun modelnya.

Juga jangan menggunakan helm yang kesempitan. Contohnya yang terjadi pada bung Harry di atas, yang sehari-hari wira-wiri menggunakan motor dengan helm kesayangannya. Gara-gara helm kekecilan, ia hampir saja celaka. Bung Harry ini merasakan gejala sakit luar biasa, sampai keluar air mata. Padahal saat itu ia bermaksud mengetes adrenalin dengan flat out di atas motor dan helm barunya.

Helm sempit memang bisa membahayakan. Aliran udara maupun aliran darah dalam kepala terganggu. Misalkan anda menggunakan balaclava atau kaos kepala untuk menyerap keringat sehingga helm yang tadinya cukup “ngepas” malah jadi “ngepres”. Atau memang helm anda kekecilan. Ini bisa menyebabkan sesak napas atau tekanan yang menghambat aliran darah di kepala. Keduanya menyebabkan rasa pusing, sakit kepala, hingga black out alias pingsan saat berkendara. Bahayakan?

Helm yang aman mestinya berbanding lurus dengan tingkat kenyamanannya, meskipun hampir-hampir tak ada helm yang benar-benar nyaman. Helm yang nyaman haruslah cukup ringan sehingga dalam perjalanan jauh (turing), medan melelahkan (macet dan jalan buruk), atau mungkin motor sedang mogok, tidak menganggu secara berlebihan.

Helm ini harus pula memungkinkan anda melihat dengan jelas, baik kala siang-malam atau terik-hujan. Beberapa helm dengan kaca mika yang bagus didesain untuk anti embun/anti berkabut. Ada juga yang apabila siang cukup bisa menahan cahaya panas karena ada lapisan filmnya, namun jika malam cukup terang. Yang jelas, hindari menggunakan kaca helm gelap saat malam dan sebaliknya kala siang. Miliki saja dua kaca mika yang selalu bisa anda gonta-ganti sesuai kebutuhan. Jika tidak mau repot, miliki dua jenis helm.

Hindari penggunaan jenis mika yang kurang bening yang mengurangi jarak pandang, terutama saat malam. Mika helm yang sudah penuh goresan, sebaiknya diganti saja. Silahkan pilih yang berkulitas bagus yang ditandai oleh kebeningan dan tidak berefek cembung/cekung. Jenis helm yang mikanya cenderung memberi efek cekung atau cembung bisa membuat anda yang matanya masih normal merasa pusing. Beberapa mika helm yang gagap produksi atau imitasi bisa mengalami efek cacat seperti ini."

nah....udah tahu kan....make helm aja juga g cukup loh...kita kudu tahu gimana cara make yang bener..helm bahan apa yang bagus atau awet...but all of this is backed to you guyz...smuanya tergantung kalian kan....just do the best safety for urself...okay....?


selamat berkendara...^^



posted by : Lely novitasari
072613218
Business english 07

0 komentar:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda